Pages

Selasa, 28 Februari 2012

BENARKAH ISLAM HANYALAH KARANGAN MUHAMMAD BIN ABDULLAH?

          Salah satu gugatan dan hujatan para kufar terhadap islam adalah mereka menganggap bahwa Islam hanyalah hasil karangan Muhammad Bin Abdullah. Dan dengan anggapannya tersebut mereka menggugat dan menghujat Islam. Dan hal tersebut akan terus ada, dari jaman kenabian hingga nanti sampai akhir zaman. Karena sikap para kafir yang menggugat dan menghujat Islam, sudah diabadikan didalam ayat-ayat Al Qur'an ini :
"Dan orang-orang kafir berkata: Al Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain; Maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kelaliman dan dusta yang besar." (QS. Al Furqan: 4)
          Jadi gugatan dan hujatan mereka sama sekali tidak mampu meruntuhkan kebenaran Islam tetapi justru sebaliknya, tindakan mereka tersebut membuktikan kebenaran Islam, sebagaimana Firman Allah ini :
"Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa." (QS. At Taubah: 123)
          Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dan kalau sekiranya Islam hanyalah karangan seorang manusia yang bernama Muhammad Bin Abdullah, maka setidaknya karangan tersebut mudah sekali ditiru orang lain. Dan membahas tentang Agama maka tidak bisa lepas dari rujukannya, yaitu kitab sucinya. Maka salah satu keistimewaan dari agama Islam yang tidak dimiliki oleh seluruh agama di dunia adalah kitab sucinya (dan karena alasan itulah yang membuat id amor sampai sekarang tetap menjadi muslim, walaupun pernah terlintas ada ketertarikan dengan kristen),
KEISTIMEWAAN AL-QUR'AN:
(1). Kevalidannya paling terjaga dibandingkan dengan kitab suci Agama lain
(2). Punya Pengaruh Luar biasa ,yang bisa mengangkat derajat manusia yang sangat rendah menjadi derajat tinggi, seperti kata kiasan "Dari Gelap Menuju Terang".
          Bukti Pengaruh yang luar biasa tersebut adalah kesuksesan dakwah Muhammad SAW. Karena Kesuksesan dakwah Muhammad SAW tidak akan bisa terjadi kalau sekedar mengandalkan kemampuan manusia semata, kesuksesan tersebut bisa terjadi karena dibekingi oleh yang maha kuasa alam semesta ini. Dan kesuksesan tersebut sekaligus menunjukan bukti nyata akan Kenabian Muhammad SAW. Bukti kesuksesannya adalah diajarkan hanya dalam tempo tidak lebih dari 23 tahun kepada pribadi-pribadi yang sebelumnya tidak dikenal bahkan dalam posisi kejahilan yang kronis menjadi pribadi pribadi yang akhirnya mampu menaklukan dua kekuasaan Adidaya pada saat itu hanya beberapa waktu setelah masa kenabiannya (sepeninggalnya). Bahkan pada masa kenabian, saat mengajarkan kitab suci tersebut sudah berani meyakinkan kepada orang orang tersebut (yang diajarkan), bahwa mereka akan mampu menaklukan dua kekuasaan Adidaya pada zamannya.
(3). Mampu dihafal oleh banyak orang dari masa ke masa
          Maka jika ada orang yang masih menggugat dan menghujat Al Qur'an yang merupakan Wahyu Allah yang disampaikan melalui Mulut Muhammad, dipersilahkan menunjukan satu saja kitab suci lain selain Al Qur'an! Dan jika mereka para penggugat dan penghujat Islam tidak mampu menunjukan kitab suci Agama lain, yang kitab suci sebagaimana Al Qur'an, maka kita sarankan kepada mereka untuk segera mengikrarkan 2 kalimat syahadat. Sebelum ajal menjemput mereka.
          Selain itu banyak dasar yang menunjukkan bahwa Islam ini adalah agama wahyu. Dan satu bukti diantaranya adalah peristiwa turunnya surat An-Nisa ayat 176. Ketika itu Umar bin Khattab bertanya mengenai harta kalalah (harta seseorang yang mati tanpa meninggalkan anak dan ayah). Padahal Umar adalah orang yang cerdas. Tetapi toh beliau tetap tidak berani menjadikan pendapat aqalnya sebagai syari'at. Mendengar pertanyaan itu Nabi Muhammad SAW tidak langsung menjawab. Padahal beliau seorang Nabi dan Rasul Allah. Kemudian turunlah ayat tersebut yang menjelaskan syari'at Allah mengenai harta kalalah. 
          Maka jelaslah bahwa Islam bukanlah karangan Nabi Muhammad SAW, dan bukan pula karangan para shahabat. Jika benar bahwa Islam itu adalah karangan Nabi Muhammad, mengapa tidak beliau gunakan saja pendapat aqal beliau untuk menentukan syariat? Jika benar bahwa Islam itu adalah karangan para shahabat, mengapa Umar bin Khattab, seorang shahabat utama, seorang pengganti Nabi Muhammad SAW untuk memimpin umat, tidak menggunakan pendapat aqalnya saja untuk menentukan syariat? Inilah bukti yang jelas, bahwa Islam adalah agama wahyu. Adapun aqal hanya berfungsi untuk menggali wahyu yang berisi tuntunan syariat dari Sang Pembuat Syariat, Syari' yaitu Allah SWT.
MUHAMMAD BIN ABDULLAH ADALAH PRIBADI YANG JUJUR.
          Pengetahuan para penggugat dan penghujat Islam tidak ada apa-apanya dibandingkan pengetahuan orang terdekat yang puluhan tahun hidup bersama tentang bagaimana pribadi Muhammad Bin Abdullah yaitu istri pertamanya, Siti Khadijah. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Bukhori dan Imam Muslim dari Aisyah ra, istri Nabi SAW. Bahwa terkait dengan wahyu pertama kali yang diterima nabi di Gua Hira, Siti Khadijah menyatakan :
...Demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu selamanya. Demi Allah, sungguh, engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau selalu jujur dalam berkata, engkau telah memikul beban orang lain, engkau suka mengusahakan kebutuhan orang tak punya, menjamu tamu dan senantiasa membela kebenaran. ...
(1). Telah menyambung Tali silahturahmi
(2). Selalu Jujur dalam setiap perkataannya
(3). Telah memikul beban Orang lain
(4). Suka memenuhi kebutuhan orang yang tidak punya
(5). Suka menjamu Tamu
(6). Senantiasa membela kebenaran
Tidak hanya dinilai orang yang senantiasi berkata jujur oleh orang yang sangat dekat dengannya, yaitu Istrinya yang pernah hidup bersama selama puluhan tahun, tetapi oleh para musuhnya
ABU LAHAB YANG DIRECORD DALAM AL-QUR'AN PUN PERCAYA MUHAMMAD BUKAN PEMBOHONG.
Sahih Bukhari, Volumn 006, Book 060, Hadith Number 293.
--------------
Narated By Ibn Abbas : When the Verse: 'And warn your tribe of near-kindred, was revealed, the Prophet ascended the Safa (mountain) and started calling, "O Bani Fihr! O Bani 'Adi!" addressing various tribes of Quraish till they were assembled. Those who could not come themselves, sent their messengers to see what was there.
Abu Lahab and other people from Quraish came and the Prophet then said, "Suppose I told you that there is an (enemy) cavalry in the valley intending to attack you, would you believe me?" They said, "Yes, for we have not found you telling anything other than the truth."
He then said, "I am a warner to you in face of a terrific punishment." Abu Lahab said (to the Prophet) "May your hands perish all this day. Is it for this purpose you have gathered us?" Then it was revealed: "Perish the hands of Abu Lahab (one of the Prophet's uncles), and perish he! His wealth and his children will not profit him..." (111.1-5)
          Abu Lahab dan orang-orang Quraisy lainnya datang dan Nabi Bersabda : "Andaikan aku katakan kepada kalian bahwa ada pasukan berkuda di lembah hendak menyerang kalian, akankah kalian percaya pada saya?", mereka berkata "YA, sebab kami tidak pernah menemukan mu mengatakan sesuatu kecuali pasti kebenaran"
          "Dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud bahwasanya Abdulah bin Abbas memberitahukan kepadanya bahwasanya Abu Sufyan bin Harb menceritakan kepadanya bahwa Heraklius minta kedatangannya serta rombongan dagang Quraisy di Syam pada masa Rasulullah saw. membuat gecatan senjata kepada Abu Sufyan dan kafir Quraisy. Maka mereka (rombongan itu) datang kepada Heraklius di Ilia, lalu Heraklius memanggil mereka dan disekelilingnya para pembesar Romawi kemudian ia memanggil mereka dan juga memanggil penterjemah.
          Heraklius berkata: "Siapakah diatara kalian yang paling dekat nasabnya dengan laki-laki yang mengaku dirinya Nabi?"
          Lalu Abu Sufyan menjawab: "Sayalah yang paling dekat diantara mereka". Heraklius berkata: "Dekatkanlah kepadaku, dekatkanlah teman-temannya lalu jadikan mereka di belakangnya." Kemudian ia berkata kepada penterjemahnya: "Katakan lah kepada mereka bahwasanya saya bertanya kepada orang ini tentang laki-laki itu. Jika ia berdusta kepadaku maka dustakanlah ia. Demi Allah seandainya tidak malu karena menganggap saya berdusta niscaya saya berdusta tentang ia (Muhammad). Yang pertama kali ditanyakan kepada saya tentang dia adalah: "Bagaimana nasabnya diantara kalian?"
- Saya menjawab: "Di kalangan kami dia orang yang bernasab (bangsawan)".
- Ia berkata: "Pernahkah seorang diantaramu yang mengatakan perkataan ini sebelummu?"
- Saya menjawab:"Tidak".
- Ia berkata: "Apakah nenek moyangnya ada yang menjadi raja?".
- Saya menjawab: "Tidak".
- Ia berkata: "Pengikutnya orang-orang mulia atau orang-orang lemah diantara mereka?".
- Saya menjawab: "Orang-orang lemah "
- Ia berkata: "Apakah mereka bertambah-tambah atau berkurang-kurang?".
- Saya menjawab: "Bahkan mereka bertambah".
- Ia berkata: "Apakah ada seseorang diantara mereka yang benci kepada agamanya sesudah ia memasukinya?".
- Saya berkata: "Tidak ada".
- Ia berkata: "Apakah dia berkhianat?".
- Saya menjawab: "Tidak, dan kami dalam masa gencatan dimana kami tidak mengetahui apa yang ia lakukan dalam masa ini, dan tidak mungkin bagi saya untuk memasukkan kalimat sedikitpun selain kalimat ini."
- Ia berkata: "Bagaimanakah peperanganmu terhadapnya?."
- Saya menjawab: "Peperangan diantara kami dan dia silih berganti, ia menang atas kami dan kami menang atasnya".
- Ia berkata: "Apakah yang ia perintahkan kepadamu?."
- Saya menjawab: "Sembahlah Allah sendiri dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan tinggalkanlah apa yang dahulu selalu disembah oleh nenek moyangmu".
Ia menyuruh kami untuk shalat, jujur, menjaga diri dan menyambung (persaudaraan).
          Kemudian ia berkata kepada juru bahasanya: "Katakanlah kepadanya: Sesungguhya saya bertanya kepadamu tentang nasabnya (keturunannya), lalu kamu menyebutkan bahwa dia di kalanganmu yang bernasab (bangsawan), dan demikianlah para rasul itu diutus dikalangan orang-orang bernasab di kaumnya, dan saya bertanya kepadamu: "Apakah ada seseorang diantaramu yang mengatakan perkataan sebelumnya? Lalu kamu sebutkan bahwa tidak ada. Dan saya katakan seandainya ada seseorang yang mengatakan perkataan ini sebelumnya, niscaya saya katakan (dia) seseorang laki-laki yang menghibur dengan kata-kata yang diucapkan oleh orang sebelumnya.
          Saya tanya kepadamu, apakah nenek moyangnya ada yang menjadi raja maka saya katakan (dia) seorang laki-laki yang menuntut kerajaan nenek moyangnya.
          Saya bertanya kepadamu, apakah dahulu kamu menuduh ia berdusta sebelum mengatakan apa (kenabian) yang dikatakannya, lalu kamu menjawab bahwa tidak, maka saya tahu bawa dia tidak layak meninggalkanmu dusta atas manusia dan dusta atas Allah.
          Saya bertanya kepadamu, pengikutnya orang-orang mulia ataukah orang-orang lemah diantara mereka, lalu kamu menyebutkan bahwa pengikutnya adalah orang-orang lemah di antara kaumnya, dan itulah pengikut para rasul. Saya bertanya kepadamu apakah mereka (pengikut-pengikut) berkurang ataukah bertambah lalu kamu menyebutkan bahwa mereka bertambah, dan memang demikianlah urusan iman sehingga sempurna."
          "Saya bertanya kepadamu apakah ada salah seorang yang murtad karena benci kepada agamanya setelah ia memasukinya, lalu kami sebutkan bahwa tidak ada, dan memang demikianlah iman ketika bercampur dengan kelapangan hati. Saya bertanya kepadamu apakah dia berkhianat, lalu kamu sebutkan tidak, dan memang demianlah para rasul itu tidak berkhianat.
          Dan saya bertanya kepadamu dengan apakah ia menyuruh kamu, lalu kamu menyebutkan bahwa ia menyuruh kamu untuk menyembah Allah semata dan janganlah mensekutukan-Nya dengan sesuatu. Dan ia melarang kamu untuk menyembah berhala dan menyuruh kamu dengan shalat, jujur, dan menjaga diri. Jika apa yang kamu katakana itu benar maka ia akan menguasai tempat dua telapak kakiku, dan saya mengetahui dia (Nabi) telah muncul padahal saya tidak menduga bahwa dia (Nabi) itu dari padamu.
          Seandainya saya mengetahui bahwa saya sampai kepadanya niscaya saya senang bertemu dengannya. Seandainya saya disisinya niscaya saya mencuci telapak kakinya.
          Kemudian ia minta didatangkan surat Rasulullah SAW. Yang mana Dihyah diutus ke pembesar Bushro ia menyerahkannya kepada Heraklius dan dibacanya dan isinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Dari Muhammad hamba dan utusan Allah kepada Heraklius pembesar Romawi. Kesejahteraan atas orang yang mengikuti petunjuk. Adapun selanjutnya, maka sesungguhnya saya mengajak kepadamu dengan panggilan Islam. Masuk Islam lah maka kamu selamat, Allah memberikan pahala kepadamu dua lipat. Jika kamu berpaling maka atasmu dosa para pengikut. Wahai ahli kitab, marilah kepada kalimat yang sama antara kami dan kamu bahwa tidak kita sembah selain Allah, dan tidak kita sekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain dari pada Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah: "Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
          Ia berkata: Abu Sofyan berkata: "Ketika ia mengatakan apa yang telah dikatakannya itu dan selesai membaca surat sehingga ditempatnya, banyak kegaduhan dan suara-suara keras lalu kami dikeluarkan.
          Maka kami berkata kepada teman-temanku: Sungguh urusan Putera Abi Kabsyah (gelar ayah Nabi) telah menjadi besar, sesungguhnya ia ditakuti oleh raia Bani Ashfar (Romawi) dan saya senantiasa meyakinkan bahwa dia (Nabi) akan menang sampai Allah memasukkan Islam atas saya.
          Ibnu Nathur pemilik (Gubernur) Ilia dan Heraklius sampai pada orang-orang Nashrani di Syam menceritakan bahwa ketika Heraklius tiba di Ilia menjadi buruk jiwanya, lalu sebagian penghuninya berkata: "Kami telah mengingkari perihal keadaan tuan". Ibnu Nathur berkata : "Heraklius itu seorang dukun yang mengarahkan pandanganmu ke bintang-bintang. Ia berkata kepada mereka ketika mereka bertanya kepadanya: "Sesungguhnya saya tadi malam ketika saya melihat bintang, saya berpendapat bahwa raja yang berkhitan telah muncul". Siapakah orang yang berkhitan dari umat ini? Mereka menjawab : "Yang berkhitan hanyalah orang-orang Yahudi". Urusan mereka janganlah menggelisahkanmu dan tulislah ke kota-kota kerajaanmu, lalu mereka membunuh orang-orang Yahudi yang ada di kalangan mereka. Ketika mereka mengurusi urusan mereka, didatangkan pada Heraklius seorang laki-laki yang diutus oleh Raja Ghassan yang memberitakan tentang cerita Rasulullah SAW. Ketika Heraklius bertanya kepadanya maka ia menjawab: "Pergilah, dan lihatlah apakah dia berkhitan atau tidak? Maka mereka melihatnya dan mereka membicarakannya bahwa Rasulullah SAW berkhiatan. Dan ia bertanya tentang bangsa Arab, lalu ia menjawab: "Mereka berkhitan".
          Lalu Heraklius berkata: "Inilah (Muhammad) raja umat itu telah muncul". Kemudian Heraklius menulis surat kepada temannya di Rumiah dan ia adalah orang yang menyamai dalam bidang ilmu. Heraklius pergi ke Himsha dan ia tidak bermaksud ke Himsha sehingga datang surat kawannya yang menyetujui pendapat Heraklius atas munculnya Nabi SAW. Dan sesungguhnya dia itu Nabi.
          Lalu Heraklius memberi ijin kepada para pembesar Romawi di istananya di Himsa kemudian ia mengatur pintu-pintu lalu pintu-pintu itu ditutup dan diapun menampakkan diri seraya berkata: "Wahai golongan orang-orang Rumawi. Apakah kamu ingin berbahagia dan mendapat petunjuk serta tetap kerajaanmu, maka baitlah laki-laki ini (Muhammad)". Maka mereka lari seperti larinya keledai liar ke pintu-pintu dan mereka dapati pintu-pintunya telah tertutup.
          Ketika Heraklius melihat larinya mereka dan putus asa dari iman mereka maka ia berkata: "Kembalikanlah mereka atasku". Dan ia berkata: "Tadi saya katakan perkatanku itu untuk menguji kekokohan agamamu, dan saya telah melihatnya". Lalu merekapun sujud dan senang kepadanya. Itulah akhir keadaan Heraklius." (HR: Bukhari)
          Dari Abu Sofyan ibn Harb bahwa sesungguhnya Heraklius mengutus (utusan) kepadanya bersama kafilah (30 orang) dari Quraisy kemudian dia (raja Heraklius) berkata kepada penerjemahnya: "Katakanlah kepada mereka bahwa aku hendak bertanya (mengenai) orang itu (yakni Nabi Muhammad SAW). Maka apabila ia (Abu Sufyan) membohongi aku maka dustakanlah ia (wahai kawan-kawan Abu Sufyan). Maka perawi menuturkan hadits maka dia (raja) berkata kepada penerjemah: "Katakanlah kepadanya (Abu Sufyan): "Apabila apa yang kamu katakan (mengenai sifat-sifat nabi) itu adalah benar, maka dia akan menguasai (negeri) pijakan dua kakiku ini." (HR: Bukhari)
MUHAMMAD BIN ABDULLAH JUGA BERNUBUAT
          Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan tuhan? Apabila seorang nabi berkata demi nama tuhan dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan tuhan; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepada-nya.(Ul 18: 21-22)
          Jadi semua perkataan nabi itu harus tejadi. Kalau perkataannya tidak terjadi maka nabi itu nabi palsu. Semua perkataan Muhammad saw benar-benar terjadi.
1. Ramalan Rasulullah saw tentang Kemenangan Bangsa Romawi atas Bangsa Persia.
          Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam kitab sunan miliknya dari Ibnu Abbas ra tentang firman Allah yang berbunyi :
"Aliif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa romawi di negeri yang dekat." (Ar-Ruum 1-3).
          Ibnu Abbas berkomentar tentang ayat ini yaitu ; mengalahkan dan dikalahkan. Kaum musyrikin sangat senang dengan kemenangan bangsa Persia atas bangsa Romawi, karena mereka sama-sama menyembah berhala. Sedangkan kaum muslimin menyukai kemenangan Romawi karena mereka adalah ahli kitab. Dan oleh orang-orang musyrik hal itu diungkapkan kepada Abu Bakar ra, yang kemudian menyampaikannya kepada Rasulullah saw. Lalu beliau SAW bersabda :
          "Adapun mereka bangsa Romawi akan memperoleh kemenangannya". Maka Abu Bakar ra pun balik menyampaikan hal itu kepada orang-orang musyrik dan mereka berkata : "Kalau demikian, maka tetapkan batasan waktunya. Jika kami menang kami akan mendapatkan ini dan itu, jika kalian menang akan mendapatkan ini dan itu". Kemudian Abu Bakar ra menetapkan batas waktu kepada mereka yakni lima tahun. Namun nyata bangsa Romawi belum mendapapat kemenangan. Kemudian Abu Bakar memberitahukan hal itu kepada Rasulullah saw dan bersabda ; "Kenapa tidak engkau katakakan sampai dibawah?" Ibnu Abbas berkata ; "Aku berpendapat bahwa apa yang dimaksud oleh beliau saw adalah di bawah sepuluh tahun".
Tingkatan hadits :
Hadis ini shahih sebagaimana di shahih kan oleh Tirmidzi, Hakim dan Dhahabi.
Kenyataan yang diramalkan :
Telah terbukti apa yang di ramalkan Rasulullah saw yang jujur, dimana bala tentara Romawi memang telah mampu meraih kemenangan dan berhasil mengalahkan tentara Persia pada tahun kedua hijriah. Yakni sembilan tahun setelah ramalan Beliau saw. Kemenangan romawi tersebut sungguh bertolak belakang dengan kenyataan yang ada pada saat itu, dan berada diluar dugaan atau perkiraan manusia. Sebab, kondisi Romawi pada saat itu sedang dalam kondisi yang lemah akibat kekalahan terhadap pasukan Persia. Sebaliknya kondisi bangsa Persia sedang dalam puncak kejayaan. sehingga demikian terbuktilah apa yang diramalkan Al Quran dan pembawanya yang agung Rasulullah saw.
2. Berita Tentang Diselamatkannya Badan Fira'un.
"Dan Kami mungkinkan Bani Israil melintasi laut. Mereka pun diikutioleh Firaun dan tentaranya. Ketika Firaun hampir tenggelam berkatalah dia: Saya percaya bahwa tidak ada tuhan selain Tuhan yang disembah Bani Israil dan saya termasuk orang yang berserah diri. Apakah kamu sekarang baru beriman padahal sesungguhnya kamu durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada HARI INI KAMI AKAN SELAMATKAN BADANMU, supaya kamu menjadi pelajaran bagi generasi yang akan datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami." (QS yunus 90-92).
          Yang perlu di garis bawahi adalah ungkapan kami akan selamatkan badanmu. Bagaimana Muhammad SAW akan menyampaikan ayat ini pada kaumnya? Pasti cemoohan yang akan diterima. Bangsa Arab adalah bangsa pedagang yang telah menjelajahi wilayah Syiria dan Mesir. Belum pernah sebelumnya tersiar kabar bahwa badan Fira'un yang mengaku Tuhan itu terselamatkan. Para pemuka agama Yahudi dan Nasrani juga belum pernah mengatakan bahwa badan Fira'un terselamatkan, karena memang tidak dijumpai dalam kitab mereka. Bagaimana nabi saw akan menjelaskan hal ini? Bukankah dia hanya disuruh untuk menyampaikan ayat yang diterimanya dari Allah SWT? Kalau sekiranya Al Quran itu karangan Muhammad saw, apa susahnya dia tidak usah mengeluarkan perkataan tersebut. Tapi bagaimana pahit perasaan nabi ayat itu harus disampaikan kepada umatnya.
Kenyataan dari yang diramalkan :
Namun baru tahun 1896 purbakalawan Loret, menemukan jazat tokoh tersebut dalam bentuk mumi di wadi al muluk. Kemudian 8 juli 1907 Elliot Smit membuka bungkus mumi tersebut dan badan Firaun dalam keadaan masih utuh. dan sekarang disimpan di Musim Mesir. Pada Juni 1975 ahli bedah perancis Maurice Bucaile mendapat ijin untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang mumi tersebut dan menemukan bahwa mumi tersebut adalah Firaun yang meninggal dilaut. Disekujur tubuhnya dipenuhi unsur-unsur garam. Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNya.
3. Berita Al Quran Tentang Berbondong-bondongnya Manusia dari Segala Penjuru untuk Menunaikan Ibadah Haji.
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang memenuhi seruanmu dengan jalan kaki dan mengendarai onta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh." (QS Al Hajj 27).
Kenyataan dari yang diramalkan :
Sungguh hebat ramalan al quran tersebut. Disaat nabi saw menghadapi situasi yang genting akibat serangan bertubi-tubi dari kaum kafir Quraisy dan dalam keadaan agama Islam yang belum menentu itu Allah menyuruh nabi agar berseru supaya orang orang menunaikan ibadah haji. Mungkin saat wahyu itu di sampaikan banyak yang menyangsikan kebenarannya. Kini semua sudah meyakini, setiap tahun jutaan lautan manusia dari seluruh penjuru dunia memenuhi tanah suci Mekkah dan Medinah. Sungguh tepatlah ramalan Al Quran.
4. Ramalan Rasulullah Tentang Tempat Terbunuhnya Para Pembesar Quraisy Pada saat Perang Badar.
          Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, dari Anas ra yang berkata : Tatkala Rasulullah saw tiba di Badar, Beliau memberi isyarat dengan tangannya ke tanah seraya berkata : "Ini tempat terbunuhnya si fulan". Benar Demi Allah, tidak seorangpun bergeser dari tempat terbunuhnya dari apa yang diisyaratkan oleh beliau saw.

Tingkatan hadits :
Hadits ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslium.
Kenyataan dari yang diramalkan : 
Tepat, apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw sungguh terbukti, yakni dua hal yang pernah diramalkan oleh beliau saw dan keduanya sesuai kandungan hadits yang mulia ini. Pertama akan terbunuhnya para pembesar Quraisy, dan kedua tempat terbunuhnya. Peristiwa perang Badar ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, tahun kedua hijriah.
5. Ramalan Rasulullah saw tentang Penaklukan Khaibar oleh Ali ra.
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab shahihnya, bahwa Rasulullah saw bersabda pada saat peristiwa penaklukan Khaibar :
"Esok hari aku (Nabi saw) akan memberikan bendera kepada seorang yang akan diberikan kemenangan oleh Allah swt melalui tangannya, sedang ia mencintai Allah dan Rasulnya, dan Allah dan Rasulnya mencintainya"
          Maka semua orangpun menghabiskan malam mereka seraya bertanya-tanya didalam hati, kepada siapa diantara mereka akan diberi bendera itu. Hingga memasuki pagi harinya masing-masing mereka masih mengharapkannya. Kemudian Rasulullah saw bertanya: "Kemana Ali?" lalu ada yang mengatakan kepada beliau bahwa Ali sedang sakit kedua matanya. Lantas Rasulullah saw meniup kedua mata Ali seraya berdoa untuk kesembuhannya. Sehingga sembuhlah kedua mata Ali seakan-akan tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Lalu Rasulullah saw memberikan bendera itu kepadanya.
Tingkatan hadits :
Hadits ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam muslim.
Kenyataan dari yang diramalkan:
Telah terbukti apa yang diucapkan Rasulullah saw, dimana penakhlukan Khaibar benar-benar terwujud melalui keperkasaan Ali ra. Tepatnya setelah sebelumnya sangat sulit dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar ra. Dan peristiwa itu terjadi pada tahun ketujuh (VII) hijriah.
6. Ramalan Rasulullah saw tentang seorang bernama Qazman Bahwa Ia Termasuk Penghuni Neraka.

          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shahihnya, dari Rasulullah saw yang mengatakan tentang seorang laki-laki yang mengaku beragama Islam, beliau bersabda :
"Orang ini termasuk penghuni neraka".
          Maka tatkala terjadi peperangan hebat, laki-laki itupun ikut berperang bersama rombongan pasukan muslimin, dan akhirnya ia terluka dengan hebat. Kemudian ada yang bilang ; "Wahai Rasulullah, orang yang engkau katakan termasuk penghuni neraka itu ternyata hari ini berperang dengan gagah berani, dan ia telah gugur". Beliau saw berkomentar singkat ; "Ia tetap akan masuk neraka". Abi Hurairah menambahkan bahwa hampir ragu orang-orang mendengarnya. Akan tetapi, selagi mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba ada yang berteriak ; "Laki-laki tersebut belum mati". Akan tetapi ia menderita cukup parah dan ketika malam tiba ia kehilangan kesabaran menahan sakit karena lukanya sehingga ia menusuk dirinya sendiri (bunuh diri). Dan kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah saw dan spontan beliau bersabda :"Allahu Akbar, aku bersaksi bahwa diriku adalah hamba Allah dan RasulNya". Kemudian beliau saw memerintahkan kepada Bilal agar berseru kepada orang banyak : "Bahwa tidak akan masuk sorga kecuali jiwa yang muslim (berserah diri), dan bahwasannya Allah swt akan mengukuhkan agamanya meskipun melalui orang durhaka".
Tingkatan hadits :
Hadits ini shahih sebagaimana dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Kenyataan dari yang diramalkan :
Tepatlah Ramalan Rasulullah saw bahwa Qazman memang penghuni neraka karena tidak tabah menghadapi cobaan dengan bunuh diri.
7. Ramalan Rasulullah saw Bahwa Akan bertiup angin Yang Kencang.
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam kitab shahihnya dari Abbad As Sa'adi yang mengatakan, bahwa kami ikut ambil bagian dalam perang Tabuk bersama Rasulullah saw. Dan manakala rombongan kami tiba di lembah Al qura, maka terlihat seorang perempuan sedang berada di kebunnya. Lalu Rasulullah saw bersabda kepada sahabatnya : "Tebaklah kapasitas kebun tersebut (maksudnya buah korma yang ada di kebun tersebut). Sedang beliau saw menebaknya sebanyak sepuluh gantang (sekitar 1,8 ton). Kemudian beliau saw berkata kepada perempuan itu : "Hitunglah berapa banyak kebunmu akan memberi hasil". Selanjutnya kami tiba di Tabuk, beliau saw berkata lagi : "Nanti malam akan bertiup angin yang sangat kencang, maka jangan sampai ada seorangpun berdiri pada saat hal itu terjadi. Dan bagi yang memiliki onta, hendaklah ia mengikatnya kuat-kuat". Maka kami mengikat unta-unta kami kuat-kuat, dan ternyata anginpun bertiup dengan sangat kencangnya. Tiba-tiba ada orang yang berdiri dan ia tersapu angin hingga ke gunung Thaiy. Pada waktu itu penguasa Ailah menghadiahkan kepada Rasulullah saw seekor bighal betina berwarna putih dan sehelai kain sprei untuk dipakai dan menyuratinya sebagai pemberitahuan bahwa rakyat Ailah tetap tinggal di dalam rumahnya dan bersedia membayar jizyah. Setelah itu kami kembali melewati lembah Al Qura, beliau saw menanyai perempuan pemilik kebun : "Berapa banyak yang di hasilkan oleh kebunmu?" Perempuan itu menjawab : "Sebanyak sepuluh gantang, sesuai apa yang diperkirakan Rasulullah saw".
Tingkatan hadits :
Hadits ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Kenyataan dari yang diramalkan :
Sungguh Rasulullah saw seorang yang jujur dan benar.
8. Ramalan Rasulullah saw tentang Penaklukan kota Al Hiirah.
          Diriwayatkan oleh Ibnu Hiban dalam Kitab shahihnya, bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Telah digambarkan kepadaku kota AlHiirah seperti taring-taring anjing dan kalian akan menaklukannya".
Tingkatan hadits :
Hadits ini secara zahir shahih sebagaimana di shahihkan oleh Al Haitsami.
Kenyataan dari yang diramalkan :
Telah terbukti apa yang diberitakan oleh Rasulullah saw, dimana kaum muslimin benar-benar telah berhasil membebaskan kota Al Hiirah secara damai melalui Khalid bin Walid ra, tepatnya pada tahun kedua belas (XII) hijriah. Khalid mensyaratkan dalam perjanjian damai tersebut, bahwa penduduk Al Hiirah menyetor jizyah sebanyak sembilan puluh ribu dirham, dan ini merupakan jizyah pertama yang di tarik kaum muslimin.
9. Berita Al Quran bahwa gunung-gunung itu berjalan sebagaimana jalannya awan.
"Dan kau lihat gunung kau sangka diam, padahal ia terbang bagaikan awan". (QS An-Naml 88).
Kenyataan dari yang di beritakan :
Lewat surat An Naml ayat 88, Al Quran memberitahukan bahwa bumi kita yang kita sangka diam, sebenarnya bergerak bagaikan awan, yang oleh saint modern dibuktikan dengan gerakan gulirnya secepat 11,18 km per detik, sambil bergerak mengitari matahari dengan kecepatan 29,79 km per detik.
10. Ramalan Rasulullah saw tentang pembebasan Bait Al Maqdis.
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, bahwa Rasulullah saw bersabda tentang tanda-tanda dekatnya hari kiamat, salah satunya kaum muslimin berhasil menaklukan Baitul maqdis.
Tingkatan hadits :
Hadits ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya.
Kenyataan dari yang diramalkan :
Telah menjadi kenyataan apa yang diramalkan oleh Rasulullah saw tersebut, dengan di bebaskannya Baitul Maqdis pada masa khalifah Umar Bin Khatab ra, tepatnya pada tahun kelima belas (XV) hijriah.
11. Ramalan Rasulullah saw tentang penaklukan Kota Al Madaain.
          Diriwayatkan oleh Imam muslim Bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Sungguh sekelompok kaum muslimin atau mukminin akan menguasai gudang-gudang harta Kisra yang terdapat di istana Putih".
Tingkatan hadits :
Hadits ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Kenyataan dari yang diramalkan :
Tepatlah ramalan Rasulullah dimana kaum muslimin benar-benar dapat menaklukan kota Madaain dimana terdapat padanya istana putih Kisra. Penaklukan ini terjadi pada tahun keenam belas (XVI) hijriah di bawah komando panglima Sa'ad bin Abu Waqas ra.
12. Ramalan Rasulullah tentang Penaklukan Mesir.
          Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya kalian akan menaklukan Mesir, yakni sebuah negeri yang dikenal sebagai negeri Qiraat. Maka apabila kalian menguasainya, berlaku baiklah kepada penduduknya. Karena mereka memiliki hak pertalian darah dan hak persaudaraan. Atau beliau mengucapkan hak pertalian atau hak kekerabatan. Lalu apabila engkau menyaksikan dua orang bercekcok pada tempat batu merah, maka keluarlah darinya".
          Abu Dzar ra berkata : "Benar aku melihat Abdurrahman bin Syarhabil bin hasan dan saudaranya yaitu Rabi'ah bertengkar pada tempat batu merah, lantas aku pun meninggalkan negeri itu.
Tingkatan hadits :
Hadits ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Kenyataan dari yang diramalkan :
Rasulullah saw benar. Dimana terbukti, bahwa kaum muslimin telah berhasil menaklukan Mesir pada tahun kedua puluh (XX) hijriah dengan dipimpin panglima Amru bin Ash ra. Pasukan itu mendapat restu dari khalifah Umar bin Khatab ra.
Imam Nawawi berkomentar : Bahwa didalam hadits tersebut terkandung mukjizat yang nyata dari Rasulullah saw yang diantaranya adalah : pembitahuan beliau bahwa umatnya akan menguasai Mesir.
13. Ramalan Rasulullah saw tentang Zainab, Bahwa Ia Adalah istri yang pertama menyusul kematian Beliau.
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam muslim dalam kitab shahihnya dari Aisyah ra yang berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Yang paling cepat menyusulku diantara kalian (istri-istriku) adalah yang paling panjang ukuran tangannya".
Aisyah ra melanjutkan : Merekapun saling menjulurkan tangannya dan mengukur siapa diantara mereka yang paling panjang ukuran tangannya. Lalu aisyah menambahkan lagi : Ternyata yang paling panjang ukuran tangannya adalah Zainab, karena ia bekerja dengan tangannya dan bersedekah.
Tingkatan hadits : 
Hadits ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Asysyaikani. 
Kenyataan dari yang diramalkan : 
Demikianlah yang terjadi. yaitu sebagaimana yang diramalkan oleh junjungan kita Rasulullah saw, bahwa memang Zainablah diantara istrinya yang paling cepat menyusul kematiannya.
14. Ramalan Rasulullah saw tentang Fathimah, Bahwa ia adalah Orang pertama diantara anggota keluarganya yang menyusul kematian Beliau.
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, bahwa Rasulullah saw bersabda :
Setiap tahun Jibril as mengetes Al Quran bersamaku sebanyak satu kali, dan tahun ini ia melakukannya sebanyak dua kali. Aku (nabi) merasa, bahwa hal itu merupakan isyarat sudah dekat ajalku, dan engkau Fathimah adalah orang pertama diantara keluargaku yang menyusul kepergianku.
Tingkatan hadits : 
Hadits tersebut shahih sebagaimana disepakati Imam Bukhari dan Imam Muslim. 
Kenyataan dari yang diramalkan : 
Tepat sekali apa yang diramalkan oleh Rasulullah saw, bahwa Fathimah adalah anggota keluarganya yang pertama menyusul kematian beliau saw. Benar Fathimah tidak hidup lama setelah wafatnya Rasulullah saw, kecuali hanya enam bulan.
15. Ramalan Rasulullah tentang Perang melawan Bangsa Turki.
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shahihnya, bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Tidak akan terjadi kiamat sebelum kalian memerangi bangsa Turki, yang bermata elang, berwajah kemerah-merahan, berhidung kecil, seakan-akan muka mereka seperti perisai berlapis kulit". 
Kenyataan dari yang diramalkan : 
Tepatlah kiranya apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Memang, telah berkali-kali terjadi peperangan antara kaum muslimin dengan bangsa Turki. Yang pertama terjadi pada masa khalifah Umar ra, tepatnya tahun kedua puluh dua (XXII) hijriah dibawah panglima Abdurahman bin Rabi'ah ra.
16. Ramalan Rasulullah tentang lanjutnya Usia Abdulah bin Basar.
          Diriwayatkan oleh Imam Al hakim dalam Mustadraknya, bahwa Rasulullah saw bersabda tentang Abdullah bin Basar ra :
"Anak ini akan hidup selama satu abad"
Ziyad berkata : "Memang Abdullah hidup selam 100 tahun. dan di wajahnya ada kutil dan Rasulullah saw mengatakan tentang hal itu :
ia tidak akan meninggal sebelum kutil itu hilang dari mukanya".
Ternyata benar bahwa ia tidak meninggal dunia hingga kutil itu menghilang dari wajahnya.
Tingkatan hadits : 
Hadits ini dengan sejumlah jalurnya adalah shahih, sebagaimana telah mengisyaratkan tentang hal itu Haitsami seperti yang tercantum dalam Tahrijnya. 
Kenyataan dari yang diramalkan 
Benar kiranya ucapan Rasulullah saw, Abdullah bib Basyar hidup selama satu abad, ia meninggal pada tahun 88 hijriah.
17. Ramalan Rasulullah saw tentang penaklukan Yaman, syam dan Irak.
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam muslim dalam kitab shahihnya bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Akan ditaklukan Yaman, dimana sejumlah orang akan bermigrasi kesana, dan orang akan membawa keluarga mereka juga orang yang mau mengikuti mereka. Padahal kota Madinah lebih baik bagi mereka jika mereka mengetahui.
Akan ditaklukan Syam, dimana sejumlah orang akan bermigrasi kesana, dan orang akan membawa keluarga mereka juga orang yang mau mengikuti mereka. Padahal kota Madinah lebih baik bagi mereka jika mereka mengetahui.
Akan ditaklukan Irak, dimana sejumlah orang akan bermigrasi kesana, dan orang akan membawa keluarga mereka juga orang yang mau mengikuti mereka. Padahal kota Madinah lebih baik bagi mereka jika mereka mengetahui".
Tingkatan hadits : 
Hadits ini shahih sebagaimana disepakati oleh Bukhari dan Muslim. 
Kenyataan dari yang diramalkan : 
Demikianlah yang terjadi sebagaimana diramalkan oleh Rasulullah saw, Yaitu setelah negeri Yaman, Syam dan irak ditaklukan oleh kaum muslimin mereka ramai-ramai berimigrasi kesana.

18. Ramalan Rasulullah saw tentang Perluasan Wilayah Kekuasaan Umatnya.
          Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah menarik ujung bumi bagi ku, sehingga aku dapat melihat bagian timur dan baratnya. Dan kelak kekuasaan Umatku akan mencapai bagian bumi yang telah didekatkan kepadaku".
Tingkatan hadits : 
Hadits ini shahih diriwayatkan Imam Muslim. 
Kenyataan dari yang diramalkan : 
Memang terbukti apa yang diramalkan oleh Rasulullah saw bahwa kini wilayah kekuasaan Umatnya mencapai timur dan barat, yang membentang dari samodera fasifik di timur hingga samodera atlantik di barat. Yaitu dari kepulaan Filipina, sampai ketepian Maroko dan Spanyol.
19. Ramalan Rasulullah saw tentang berkobarnya api di wilayah Hijaz.
          Diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shahihnya bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Tidak akan terjadi kiamat sebelum keluarnya api dari bumi Hijaz hingga sampai menerangi leher-leher onta di Bashrah".
Tingkatan hadits : 
Hadits ini shahih sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim. 
Kenyataan dari yang diramalkan : 
Terbukti apa yang diramalkan oleh Rasulullah saw pada tahun 654 H. Peristiwa itu sendiri terjadi tatkala berkobarnya api (kebakaran) yang besar di wilayah timur dari kota Madinah, yang panjang, lebar serta ketinggiannyamencapai lebih kurang empat mil. Sehingga cahayanya mencapai wilayah Taima, dan kilatannya dapat disaksikan dari Makkah. Sebagaimana mereka yang berada di Bashrah melihat leher-leher onta dibawah penerangan cahaya api itu.
Imam Nawawi bercerita :
"Bahwa pada jaman kami telah menyembur kilatan api (kebakaran) di dekat Madinah pada tahun 654 H. Itu merupakan nyala api atau kebakaran yang amat besar yang pernah terjadi di wilayah sebelah timur kota Madinah, tepatnya di dekat Al Hurah. Pengetahuan tentang munculnya api itu mutawatir dikalangan penduduk Syam, bahkan hampir seluruh negeri. Demikianlah sebagaimana menceritakan kepadaku tentang kejadian tersebutmereka yang sedang berada dikota Madinah pada saat itu".
Jawaban Jawaban di atas,bukanlah jawaban jawaban baru yang disampaikan oleh Muslim, bahkan kalau kita menyimak dari berbagai Forum diskusi lintas agama mereka bersikap tidak mempedulikan jawaban dan penjelasan.
justru tindakan mereka berupaya mencari celah ataupun penjelasan untuk bisa dijadikan dasar Gugatan dan Hujatan bagi mereka.
Dijawab dan dijelaskan atas soal yang mereka pertanyakan sama sekali tidak memberi arti bagi mereka.
Orang Muslim yang berusaha menjawab dan Menjelaskan seperti menghadapi ORANG BUTA DAN ORANG TULI.
dan kita jangan heran,kalau mereka kufar akan tetap membuta matakan terhadap fakta ini.
kalau tindakan membutakan atas penjelasan dan jawaban mereka anggap bisa diharapkan untuk meragukan kebenaran Islam,maka sekali kali tidak....
juga sikap membutakan mata mereka tersebut justru semakin membuktikan kebenaran Al Qur'an
Karena TABIAT Orang Kafir (Penggugat dan Penghujat Islam) sudah digambarkan jelas, yaitu:
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (QS. Al Baqarah: 6)
Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja . Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti. (QS. Al Baqarah: 171).

0 komentar:

Posting Komentar